Jakarta, CNBC Indonesia – Adu argumen soal investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara antara Gibran Rakabuming Raka, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 dn Cawapres Nomor Urut 3, Mahfud MD sempat hangat jadi perbincangan di media sosial.
Mahfud menilai, investor di IKN masih sepi peminat. Gibran dengan tegas membalas dan menyatakan bahwa beberapa investor sudah mulai terlibat dalam proyek tersebut.
Sebagai bukti, Gibran bahkan menyebutkan nama dua grup Taipan Besar yang telah berkomitmen, yaitu Agung Sedayu dan Mayapada.
“Untuk menanggapi Prof Mahfud, setelah pulang debat mungkin bisa di Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu dan nanti akan tambah lagi, mungkin setelah Pilpres karena mereka pasti akan wait and see akan melihat stabilisatas politik di Indonesia, terima kasih Prof,” kata Gibran dalam Debat Cawapres, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Menilik ke belakang, sudah ada beberapa investor yang sudah masuk ke IKN, salah satunya dilakukan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
IIF mengatakan pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understandings (MoU) dengan PT Bina Karya (Persero) pada Kamis, 9 November 2023. Ruang lingkup kerjasamanya meliputi pendanaan, perencanaan, pembangunan, pengembangan pengoperasian dan komersialisasi wilayah IKN.
IIF juga telah mengamankan MoU dengan rumah sakit milik Grup Tahir PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) melalui bisnis Mayapada Healthcare Group. IIF memberi fasilitas pendanaan berjangka sebesar Rp 500 miliar pada Rabu (27/9/2023) lalu.
Pendanaan tersebut salah satunya digunakan untuk pembangunan rumah sakit kedua yang akan dibangun di Ibu Kota Negara Nusantara, yaitu Rumah Sakit Mayapada Hospital Nusantara.
Selain itu, konsorsium investor IKN yang dikepalai Agung Sedayu Group (ASG) menanamkan modal sebesar Rp 20 triliun di IKN. Ia pun meyakini kehadiran kumpulan investor kelas kakap ini bakal membuat IKN semakin ramai peminat. Sebelumnya Konsorsium ini diberitakan bakal melakukan pembangunan mall, hotel, hingga perkantoran.
Di balik konsorsium ASG ini ada nama-nama investor kakap antara lain Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Wijaya), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (William Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Thohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya). https://sebelumnyaada.com/