Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara terkoreksi lagi. Pelemahan harga disebabkan sejumlah faktor mulai dari target produksi batu bara Indonesia yang melonjak, pasokan batu bara India di pelabuhan yang tinggi, dan harga gas yang juga terkoreksi.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Februari ditutup di posisi US$ 126,25 per ton atau melemah 0,79% atau nyaris 1% pada perdagangan Senin (15/1/2024). Harga tersebut adalah yang terendah sejak 2 Januari 2024 atau delapan hari terakhir.
Koreksi harga batu bara ini menempatkan harga di bawah level psikologis US$ 130 per ton. Penurunan Ini menempatkan harga batu bara berada di bawah level psikologis tersebut dalam 3 hari beruntun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menjelaskan Indonesia, eksportir batu bara termal terbesar, menargetkan produksi 710 juta ton batu bara pada 2024. setelah mencatat rekor produksi tahun lalu.
Produksi batu bara Indonesia pada tahun 2023 mencapai 775 juta ton, naik dari 687 juta ton pada tahun sebelumnya dan berada di atas target 695 juta ton. Sekitar 518 juta ton batubara yang diproduksi Indonesia diekspor tahun lalu, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. Produksi pada 2023 juga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Arifin Tasrif mengatakan tingginya produksi batu bara sepanjang2023 adalah karena angka permintaan batu bara baik untuk konsumsi dalam negeri (DMO) ataupun permintaan batu bara luar negeri (ekspor) naik.
“Produksi batu bara, memang demand-nya naik, dengan adanya tekanan untuk mendapatkan pasokan gas alam maupun batu bara dari tempat itu pindah ke kita (Indonesia), makanya itu ekspornya naik dan otomatis produksinya juga harus naik,” ujar Arifin dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja 2024, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Tingginya target produksi Indonesia pada 2024 menyebabkan pasokan batu bara global yang lebih aman. Sebaliknya, permintaan diproyeksi melandai sehingga harga batu bara terkoreksi.
Beralih ke India, CoalMint mencatat Stok batubara termal di 21 pelabuhan India naik 6% secara mingguan per 13 Januari 2024. Selama pekan ke-2 tahun 2024, stok batu bara termal di pelabuhan-pelabuhan India mencapai 15,57 juta ton, lebih tinggi dibandingkan dengan 14,72 juta ton pada pekan pertama, yang mencerminkan peningkatan sebesar 6%.
TIngginya pasokan India sebagai produsen batu bara terbesar kedua global tentu akan membatasi permintaan dan tingkat impornya. Rendahnya permintaan dapat menahan laju kenaikan harga batu bara.
Koreksi harga batu bara juga terjadi seiring dengan harga gas alam yang merupakan substitusi batu bara dan sumber energi pilihan Eropa yang terkoreksi dan berada di bawah level psikologis 30 euro per MWh. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) ambles 6,4% menjadi 29,9 euro per MWh. https://tawkapinew.com/