Ini Sayur & Buah yang Rentan Terkontaminasi Mikroplastik

Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, salah satu masalah utama yang menghantui Bumi adalah limbah plastik yang mencemari darat dan perairan. Salah satu limbah plastik yang mencemari lingkungan dan mengancam kehidupan adalah mikroplastik.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari lima milimeter yang dapat mengancam kesehatan manusia. Saat ini, mikroplastik kerap ditemukan di dalam tubuh hewan yang hidup di perairan atau kemasan makanan dan minuman. Namun, lebih dari itu. Ternyata mikroplastik juga dapat terkandung di dalam sayuran yang dikonsumsi manusia.

Clinical & Scientific Lead AsaRen, Dr. Meryl “Mimi” Kallman, MD mengungkapkan bahwa sayuran akar, seperti lobak dan wortel, berpotensi mengandung kadar mikroplastik yang tinggi. Terlebih, jika ditanam di dalam tanah yang kemungkinan memiliki konsentrasi mikroplastik yang tinggi.

“Sebab, plastik cenderung mengumpul di akar tanaman. Maka dari itu, sebaiknya cari makanan berupa daun-daunan karena memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibanding akar atau batang,” jelas Dr. Mimi kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (15/1/2024).

“Jadi, sebaiknya cari makanan yang daun-daunan dan memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibandingkan sayuran akar atau batang,” imbuhnya.

Menurut Dr. Mimi, sejumlah faktor yang mencemari tanah dengan mikroplastik adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan dan membakar sampah di atas permukaan tanah.

Berkaitan dengan pernyataan Dr. Mimi, sebuah studi yang dipublikasikan Environmental Research pada 2020 menemukan bahwa buah dan sayuran yang dijual oleh pedagang lokal di Catania, Sisilia, Italia mengandung mikroplastik dan nanoplastik.

Laporan studi menyebutkan bahwa sayuran umbi-umbian, seperti wortel dan lobak memiliki konsentrasi cemaran mikroplastik yang lebih tinggi daripada sayuran berdaun, seperti selada dan kol. Menurut para peneliti, sayuran berdaun memiliki kadar mikroplastik yang relatif rendah.

“Secara khusus, apel merupakan sampel buah yang paling terkontaminasi, sedangkan wortel adalah sayuran yang paling terkontaminasi,” ujar para peneliti dalam laporan studi.

Dr. Mimi mengatakan, makanan yang mengandung mikroplastik sangat berbahaya jika dimakan oleh manusia. Salah satu risiko kesehatan yang mengintai akibat mengonsumsi makanan dengan kandungan mikroplastik adalah inflamasi atau peradangan.

“Konsumsi mikroplastik dari makanan memang membawa potensi risiko kesehatan. Beberapa penelitian itu menunjukkan hubungan [mikroplastik] dengan inflamasi atau peradangan dan potensi toksisitas,” ujar Dr. Mimi.

Berdasarkan sejumlah penelitian, Dr. Mimi mengungkapkan ada sejumlah kasus yang menemukan mikroplastik di darah manusia. Akibatnya, potensi terjadinya inflamasi bisa muncul.

“Mikroplastik bisa ditemukan di dalam darah dan menyebabkan inflamasi,” ujar Dr. Mimi.

Namun, ia menyebutkan bahwa efek jangka panjang mikroplastik terhadap kesehatan manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, fenomena mikroplastik yang terkandung di dalam makanan adalah hal baru yang masih diteliti.

Guna meminimalisir potensi mengonsumsi mikroplastik, Dr. Mimi mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan yang dikemas di dalam plastik sekali pakai dan beralih untuk memakan makanan segar. https://gondrongjabrik.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*