Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, mengungkapkan sebesar 30% dari pengeboran sumur minyak dan gas bumi (migas) yang akan dilakukan tahun 2024 ini ditargetkan bisa mendapatkan temuan sumber migas raksasa.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasi PHE Muharram J. Panguriseng. Dia mengatakan, pihaknya mengharapkan adanya temuan sumber migas dengan cadangan yang besar pada tahun 2024 ini untuk menggenjot produksi migas di Tanah Air.
“Big fish (temuan besar) kita harapkan kurang lebih 40% dari total pengeboran kita, paling tidak 30% dari total pengeboran kita diarahkan untuk mencari big fish,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, dikutip Senin (15/01/2024).
Muharram mengungkapkan upaya yang dilakukan oleh Pertamina untuk menemukan sumber migas raksasa, salah satunya yaitu dengan melakukan survei seismik dan setelahnya ditargetkan untuk dilakukan pengeboran pada tahun 2025.
“Tahun ini kita akan melakukan survei seismik, banyak yang akan kita lakukan survei seismik itu kalau selesai tahun 2024. Nanti kita bisa mengusulkan pengeboran di tahun 2025 atau 2026 sudah bisa eksplorasi,” ungkap Muharram.
Muharram menyebutkan, salah satu proyek yang akan didorong untuk dilakukan eksplorasi pada tahun 2026 mendatang yakni Wilayah Kerja East Natuna.
“Mungkin yang termasuk (eksplorasi 2026) East Natuna ya yang baru kita dapatkan di tahun 2022 yang lalu. Mudah-mudahan nanti seismiknya 2024 ini kita akan lakukan seismik. Sehingga bisa eksekusi di awal 2026. Itu blok baru East Natuna,” tambahnya.
Pihaknya positif, blok tersebut memiliki potensi migas yang cukup besar, namun memang pihaknya perlu membuktikan hal itu melalui survei seismik 3D terlebih dahulu.
“Karena ini banyak sekali yang harus persiapkan, jadi setelah prospek seismik selesai 2024 akhir, kita akan processing mungkin pengeboran awal 2026,” tandasnya. https://milodingines.com/